Sungguh Mengharukan, Catatan SBY Setelah Setahun Ditinggal Bu Ani
Setahun ini, seraya terus beribadah dan belajar memahami makna hidup yang hakiki, aku juga melakukan “healing process” atas kepergian Ani. Tak mudah memang tapi harus kujalani.
Aku harus mengisi lembaran hidupku, sambil mengenang masa-masa indah bersama Ani.
Tentu aku berharap agar lembaran itu tak hanya terisi oleh cerita tentang kedukaan, yang saat ini memang belum hilang.
Bulan pertama, Juni 2019, telah kutulis lirik lagu yang berjudul “Flamboyan Itu Telah Pergi”.
Lagu ini sebenarnya merupakan permintaan Ani di hari-hari terakhir hidupnya, sebelum dipanggil oleh Sang Kholiq, yang ditulis dalam buku hariannya.
Pesan itu sendiri baru kubaca tepat pada tanggal 4 Juni 2019, di Hari Idul Fitri 1440 Hijriah yang agung, setelah Ani tiada.
Aku berterima kasih karena Anji, salah satu penyanyi yang lagu-lagunya disenangi Almarhumah, bersedia menyiapkan nada dan sekaligus menyanyikannya. Lagu ini telah selesai rekamannya.
Bulan keenam, tepatnya 1 Desember 2019, aku menyanyikan sebuah lagu manis yang berjudul ”Seruling di Lembah Sunyi”. Lagu ciptaan V.