Suplemen Antioksidan Tertentu Bisa Perpendek Umur
Sedangkan ketika peneliti membandingkan kondisi partisipan yang hanya mengonsumsi satu jenis suplemen dengan partisipan yang mengkombinasikan beberapa suplemen, mereka pun menemukan bahwa beta-karoten, vitamin E dan vitamin A dosis tinggi dikaitkan dengan tingginya risiko kematian. Tapi studi-studi tersebut tidak menemukan kaitan serupa pada orang yang mengonsumsi vitamin C dan mineral selenium.
Dengan adanya temuan ini, Cohen menawarkan tiga penjelasan mengapa suplemen antioksidan takkan memperpanjang umur orang-orang yang mengonsumsinya.
Pertama, studi-studi tersebut hanya dilakukan di lab atau menggunakan hewan sebagai subjek percobaan sehingga tak dapat direlevansikan pada manusia. Kedua, suplemen antioksidan mungkin bisa menurunkan radikal bebas tapi bisa jadi suplemen yang sama juga menciptakan masalah lainnya pada tubuh sebagai efek samping.
Ketiga, Cohen menduga suplemen antioksidan benar-benar dapat membantu menghilangkan radikal bebas namun dengan cara yang tidak alami bagi tubuh, akibatnya malah berpotensi menimbulkan masalah lain.
"Suplemen ini takkan banyak membantu anda, bahkan sejumlah studi berskala besar menunjukkan suplemen ini justru berbahaya. Misalnya konsumsi suplemen vitamin E dikatakan dapat meningkatkan risiko kanker prostat, dan suplemen vitamin A diduga dapat meningkatkan risiko patah tulang," pungkas Cohen.(fny/jpnn)