Suporter Berulah, Sriwijaya FC Diganjar Sanksi
jpnn.com, PALEMBANG - Aksi perusakan fasilitas Gelora Sriwijaya Jakabaring oleh oknum suporter saat Sriwijaya FC dipermalukan 0-3 Arema FC dua hari lalu, bakal berbuntut panjang.
Pertama, kaitannya dengan disiplin kompetisi.
“Ini menjadi konsekuensi kami PSSI, Komdis, dan PT LIB,” kata Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono saat peluncuran bus untuk Timnas Indonesia di SUGBK Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/7).
Kedua, venue Jakabaring adalah venue yang dipersiapkan untuk Asian Games. "Secara informal kami sudah meminta informasi kepada pihak Jakabaring. Mereka sangat tanggap. Langsung action recovery terhadap kerusakan," ungkapnya.
Hal itu, agar saat Asian Games tidak ada kendala. "Saya tidak mau berspekulasi, tapi jika melihat kondisi yang ada kemarin itu ukuran satu atau dua minggu selesai," katanya lagi.
Bagi suporter Sriwijaya FC, ini bukan kali pertama berulah yang ending-nya mengundang sanksi Komdis PSSI. Sama ini, ulah suporter sudah memaksa manajemen Sriwijaya FC mengeluarkan dana untuk bayar denda sebesar Rp 425 juta.
Rinciannya, bayar denda Rp75 juta atas kasus penyalaan flare serta petasan pada pertandingan Sriwijaya FC menjamu Persela Lamongan pada 2 Juni lalu.
Sebelumnya, pada pertandingan pekan kedelapan antara Sriwijaya FC menjamu Bhayangkara FC pada 12 Mei lalu. Saat itu, Sriwijaya FC didenda Rp200 juta. Kemudian efek dari pertandingan pekan ke-10 antara Sriwijaya FC melawan PSIS Semarang pada 22 Mei 2018, manajemen didenda Rp150 juta.