Survei Terkini, Elektabilitas PKS Tertinggi, Gerindra? Duh
"Belakangan ini cenderung kebijakannya (pemerintah-red) tidak populis berujung pada sintemen negatif, yang punya dampak langsung mendowngrade citra serta elektabilitas partai di daerah tersebut," ungkap Pangi.
Pada saat yang sama, kata analis politik asal Padang ini, partai yang selama ini kebijakannya berseberangan pemerintah, cukup berhasil memanfaatkan momentum.
Parpol nonpemerintah dianggap mampu mengelola sintemen rakyat, sehingga mendapatkan bonus insentif elektoral yang cukup berlimpah seperti yang dialami PKS dan Partai Demokrat.
"Namun salah satu yang menggerus elektabilitas Gerindra yang selama ini kuat di Sumatera Barat adalah sikap politik Gerindra banting stir bergabung pada pemerintahan Jokowi dengan menempatkan Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan," tutur Pangi.
Sementara itu, kata pengamat yang beken disapa dengan panggilan Ipang ini, hasil survei yang menunjukkan pergeseran elektabilitas partai politik di Sumbar, tidak akan punya korelasi positif terhadap pemilihan gubernur 9 Desember mendatang.
Hipotesisnya, kata Ipang, sebagian mengatakan bahwa pengaruh figur kandidat-lah yang justru lebih dominan memengaruhi pemilih di dalam memutuskan pilihan politiknya.
"Bagaimanapun, dampak psikologisnya sangat besar terutama bagi partai yang berbasis kader seperti PKS, paling tidak pemicu kencangnya pergerakan mesin partai yang panas di ujung (injure time), seperti kasus pilkada di Jawa Barat," jelasnya.
Di sisi lain, tidak bisa dipungkiri tergerusnya elektabilitas Partai Gerindra juga akan sedikit banyaknya berdampak terhadap kandidat yang diusungnya di Pilkada Sumbar.