Surveyor Indonesia Terus Lakukan Serangkaian Transformasi
jpnn.com, JAKARTA - PT Surveyor Indonesia telah melakukan serangkaian transformasi sebagai langkah strategis untuk tetap eksis dan membawa Surveyor Indonesia sebagai perusahaan yang adaptif.
Hal ini ditunjukkan dengan melakukan diversifikasi produk jasa berbasis survei, verifikasi, monitoring, dan konsultansi serta mengoptimalkan kekuatan sebagai Independent assurance dengan fokus pada penguatan empat sektor yaitu: institusi kelembagaan, infrastruktur, mineral dan batubara, migas dan sistem pembangkit.
PT Surveyor Indonesia menjadi Holding BUMN Jasa Survei dengan nama ID Survey, kemudian secara resmi ditandatangani akta Holding melalui RUPSLB BUMN Jasa Survei pada 16 Desember 2021.
"Melalui kolaborasi ketiga entitas tersebut, bersama-sama dapat menciptakan optimalisasi pemanfaatan sumber daya bersama untuk memperbesar skala bisnis dalam memperkuat pelayanan jasa survei," ujar Direktur Utama SI M. Haris Witjaksono.
Tak berhenti sampai di sana, Surveyor Indonesia menyadari transformasi merupakan suatu hal yang berkelanjutan, terlebih dalam menghadapi era TUNA (turbulency, uncertainty, novelty, ambiguity) dan disrupsi di mana terjadi perubahan secara masif, yang menuntut organisasi dan sumber daya yang dimiliki untuk agile dan melakukan inovasi untuk mengubah sistem dan tatanan bisnis ke taraf yang lebih baru.
Menyikapi tantangan tersebut, Surveyor Indonesia di usia 31 tahun telah melalui serangkaian transformasi dan berkomitmen untuk mengimplementasikan lima agenda besar sebagai quick wins transformasi tahun 2022 meliputi: Business & Portfolio Management, Organization & Business Process, HC & Capabilities, Asset Optimization serta Culture & Communication Strategy.
Dampak dari implementasi agenda transformasi Surveyor Indonesia tercermin dalam kinerja keuangan per Oktober 2022 di mana Pendapatan Usaha Year-to-date sebesar 1,358M setara dengan 100% dengan target RKAP sampai dengan periode yang sama, dan mengalami kenaikan 8,9% Year-on-year dibandingkan dengan pendapatan 2021 sampai dengan bulan Oktober.
EBITDA sampai dengan Oktober tercatat mengalami pertumbuhan 18% dari EBITDA sampai dengan Oktober 2021.