Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Syekh Mukhtar Athorid Bogor: Guru di Tempat Sakral Umat Islam, Berjiwa Nasionalis

Rabu, 13 April 2022 – 22:59 WIB
Syekh Mukhtar Athorid Bogor: Guru di Tempat Sakral Umat Islam, Berjiwa Nasionalis - JPNN.COM
Filolog Santri Dr. Ahmad Ginanjar Syaban menjadi narasumber dalam serial “Inspirasi Ramadan” bertajuk “Inspirasi Keteladanan Syekh Mukhtar Athorid Bogor” dengan host Catur Setiawan yang disiarkan akun BKN PDI Perjuangan di YouTube pada Rabu (13/4). Foto: BKN PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Syekh Mukhtar Athorid Bogor dianggap sebagai ulama yang memelopori tradisi penulisan karya intelektual berbahasa Sunda di Timur Tengah. Syekh Mukhtar juga memiliki banyak murid ulama top Nusantara dan pengajar di Masjidil Haram.

Hal ini diungkapkan oleh Filolog Santri Dr. Ahmad Ginanjar Syaban dalam serial “Inspirasi Ramadan” bertajuk “Inspirasi Keteladanan Syekh Mukhtar Athorid Bogor” dengan host Catur Setiawan yang disiarkan akun BKN PDI Perjuangan di YouTube pada Rabu (13/4).

Ginanjar mengungkapkan Syekh Mukhtar memiliki kemampuannya menulis karya dalam tiga bahasa, yakni Arab, Melayu dan Sunda. Syekh Mukhtar juga dikenal karena kepakarannya dalam bidang hadis, astronomi, dan hukum Islam yang sebagian besar karyanya ditulis dalam bahasa sunda.

“Bahasa Sunda ini bukan hanya semata-mata bahasa, tetapi ada pesan yang ingin disampaikan oleh Syekh Mukhtar lebih jauh dari itu bahwa bahasa adalah sebuah identitas,” kata Ginanjar.

Syekh Mukhtar, lanjut Ginanjar, memiliki strategi kebudayaan jauh ke depan dengan memosisikan Sunda sebagai bahasa intelektual di dunia internasional dan Islam. Hal ini dikarenakan pada 1880-an, karya-karya ulama Nusantara yang ditulis maupun dipublikasikan di Kairo, Mekkah, Istanbul, Bombai, dan belahan dunia lainnya baru sebatas tiga bahasa, yakni Arab, Melayu, dan Jawa.

“Syekh Mukhtar ingin menjadikan bahasa Sunda menjadi lebih bermartabat dengan menjadikannya bahasa keilmuan, bahasa literasi, dan bahasa intelektual di Timur Tengah. Bahasa sunda tidak hanya sebagai bahasa tutur," ucap Ginanjar.

Di samping pionir dalam hal penulisan karya dengan bahasa Sunda, Syekh Mukhtar merupakan mahaguru ulama Nusantara di Mekkah yang memiliki murid dari hampir seluruh wilayah Hindia-Belanda pada masa itu.

“Beberapa nama ulama tersohor yang merupakan murid dari Syekh Mukhtar, yakni KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah, Syekh Hasan Maksum, dan masih banyak lagi,” Ungkap Ginanjar.

Syekh Mukhtar Athorid Bogor merupakan pengajar di Masjidil Haram. Dia memiliki banyak murid yang menjadi ulama besar di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News