Tahun Duka
Oleh Dahlan IskanPesawat yang lebih kecil dari ini lama-lama hilang. Seperti Fokker 28 sampai Fokker 100. Bahkan Bombardier regional juga gagal.
Jenis pesawat yang ukurannya sedikit lebih besar dari itu juga dimakan B 737. Termasuk memakan produk Boeing sendiri. Seperti 757 dan 767.
Kalau mau menghindari bersaing dengan B 737 sekalian yang besar. Seperti Boeing 777. Yang juga sukses besar. Yang juga memakan pasar ukuran yang lebih besar --seperti Boeing 747.
Bahkan Airbus yang bikin sejarah dengan A 380 tidak tahan. Airbus sudah memutuskan untuk menghentikan produksi A 380 --yang amat saya banggakan itu.
Boleh dikata Airbus kalah di semua segmen. Boeing-lah raja dunia.
Kuncinya adalah efisiensi. Terutama dalam penggunaan bahan bakar. Di era BBM mahal, energi adalah tuhan di segala bisnis.
Ternyata, pun raja bukan tidak bisa kalah. Akhirnya Airbus menemukan cara menghemat BBM itu. Lebih hemat dari B 737 seri apa pun.
Desain baru itu dirahasiakan total. Sambil dikerjakan. Intelijen Boeing kecolongan.