Taj Mahal di Mumbai yang Mahal Itu
Belakangi Laut karena Benci Penjajah EropaJumat, 28 November 2008 – 08:15 WIB
Hotel Taj Mahal dimiliki konglomerat dari Grup Tata. Yakni, salah satu grup terbesar di India. Dia membangun hotel tersebut pada 1903 dengan alasan ”sakit hati”. Yakni setelah pendiri Tata, Jahsetji Tata, ditolak ketika ingin menginap di Hotel Watson”s yang berada di kawasan Kala Ghoda, Mumbai. Alasannya: Hotel Watson”s khusus untuk orang kulit putih. Sebagai orang terkaya di India, Tata tersinggung. Lalu dia bangun sebuah hotel yang lebih mewah dari Watson’s. Bahkan, pada 1970-an hotel yang di sebelahnya dia beli untuk dibongkar. Lalu didirikan satu tower sehingga Hotel Taj Mahal terdiri atas dua bangunan.
Waktu perang dunia pertama, hotel ini diabdikan untuk rumah sakit darurat. Sakit hati Tata bukan hanya diwujudkan dengan cara membangun hotel yang lebih mewah, tapi juga diwujudkan dalam desain yang ekstrem. Sebagai hotel yang terletak di pinggir pantai Laut Arab, seharusnya tamu-tamu masuk dari arah pantai. Toh, ada jalan raya di sepanjang pantai itu. Tapi, Tata tidak melakukan itu. Dia justru membuat hotel tersebut membelakangi laut. Ini sebagai simbul nasionalisme Tata: tidak mau melihat bangsa Barat yang menjajah India yang disimbolkan datang dari arah laut.
Namun, wajah depan itu kini sudah berubah. Waktu saya ke hotel itu, saya masuk dari arah laut. Saya perlukan sebentar berdiri di depan hotel untuk memandang Laut Arabia dan melihat bagian Kota Mumbai yang menjorok di tanjung di seberang sana.