Tak Mau Bayar 'Perangko' karena Baru Dapat Anugerah dari Presiden
Sabtu, 06 April 2013 – 02:39 WIB
"Harta terakhir saya sudah saya jual (tiga ekor kambing). Yang tersisa hanya closet keramik saya, kalau terpaksa itu juga akan saya jual demi memperjuangkan nasib saya," tegasnya.
Dia hanya berharap pemerintah dapat mempertimbangkan pengabdiannya kepada anak-anak di pegunungan Gawilase. Ketika guru PNS dan bersertifikasi menolak mengajar di tempat tersebut, dialah yang tampil terdepan. Diapun meminta keadilan, bila gurbanas tidak masuk golongan honorer K1, mengapa dirinya malah dianulir.
"Jangan matikan semangat anak bangsa untuk mengabdi di daerah terisolir dan perbatasan. Pemerintah harusnya melek terhadap perjuangan kami, yang tidak kenal pantang mundur mendidik generasi bangsa," katanya.
Nah, di tengah-tengan perbincangan dengan JPNN, Menpan-RB Azwar Abubakar akhirnya muncul. Indrawati pun bergegas menemui bekas Wakil Gubernur Aceh itu. Dia lantas menceritakan semua keluh kesahnya. "Saya akan memperhatikan masalah ini. Serahlan dokumen-dokumennya kepada Inspektur Jenderal KemenPAN-RB biar nanti ditundaklanjuti," kata Azwar.