Tak Takut dengan KKB di Papua, Bamsoet Tetap Menuju ke Kawasan Freeport
Dalam kunjungan ini, Bamsoet meninjau underground 1.760 meter di bawah permukaan tanah tambang Grasberg Freeport.
Turut hadir Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin, Ketua Forum Komunikasi dan Aspirasi MPR RI untuk Papua/MPR FOR PAPUA Yorrys Raweyai, serta para anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Papua dan Papua Barat. Hadir pula Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.
Rombongan didampingi jajaran PT Freeport Indonesia, antara lain Presiden Direktur Tony Wenas, Kepala Teknik Tambang Zulkifli Lambali, dan Direktur HR Ahmad Ardianto.
Ketua DPR RI 2014-2019 ini memaparkan, dengan cadangan 1,8 miliar ton mineral, Freeport masih bisa berproduksi hingga 2051.
Jeda waktu 31 tahun sejak 2020 ini tak boleh disia-siakan Freeport untuk membangun Indonesia melalui aktifitas usaha pertambangan.
Setelah menunjuk Claus Wamafma, putra asli Papua pertama yang dipercaya menduduki kursi direktur, Freeport harus mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal Papua hingga mencapai 50 persen.
Data PT Freeport Indonesia, dari 7.096 pekerja sebanyak 2.890 atau sekitar 40,7 persen merupakan warga asli Papua.
"Saat ini Freeport sedang mengalihkan pertambangannya dari tambang terbuka ke bawah tanah, dan digadang menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia, dengan peningkatan kapasitas produksi bertahap," kata Bamsoet.