Tak Terima Istri Dihina, Adik Habisi Nyawa Abangnya
Tak lama kemudian, Mina kembali masuk ke rumah menemui sang suami. Tetapi selang beberapa saat kemudian, pintu belakang rumah Pendiam terbuka.
“Saat itu Saudin terlihat sedang memegang parang, kemudian menancapkan senjata tajam itu di belakang rumah Pendi,” lanjutnya.
Merasa terancam dan takut terjadi hal yang tidak diinginkan, Pendiaman langsung mengambil batang kopi yang biasa mereka gunakan untuk kayu bakar.
Tanpa basa basi lagi, Pendiaman langsung menghantam kepala dan tenggorokan korban sebanyak dua kali.
“Begitu dipukuli, korban langsung terjatuh. Menurut keterangan Pendiaman, dia beranggapan Saudin akan membunuhnya ketika datang membawa parang tersebut,” sebut Siregar.
Selepas itu, Saudin masih bergerak. Dia terlihat hendka berdiri kembali. Namun Pendiaman tak memberinya ampun.
“Pendiaman pun memukuli kepala korban sebanyak tiga kali. Begitu melihat korban sudah meninggal dunia, Pendiaman masuk ke kediamannya dan menyuruh istrinya memberitahukan apa yang terjadi kepada warga setempat,” ujar Leston.
Selanjutnya warga yang mendapat informasi memberitahukannya kepada pangulu yang kemudian diteruskan ke Polsek Raya. Sekira pukul 23.30 WIB, personel Polsek Raya tiba di lokasi. Pendiaman kemudian diamankan bersama barang bukti yang masih dipegangnya.