Taman Hancur, Ahok Akan Minta Ganti Rugi ke Pendemo
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Basuki T. Purnama (Ahok) geram dengan aksi para pengunjuk rasa yang merusak taman-taman kota. Dia mengancam meminta ganti rugi kepada para penanggung jawab demo.
Menurut dia, perusakan taman tersebut tidak bisa didiamkan begitu saja. Apalagi kejadian yang sama pernah terjadi ketika demonstran merusak taman di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu.
’’Kami akan perbaiki dulu, baru mengirim surat kepada mereka untuk menagih penggantian biaya perbaikan,’’ katanya.
Secara terpisah, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI telah mengangkut sisa kerusakan taman. Sepuluh truk besar dan 50 petugas diturunkan untuk mengangkut tanaman yang tidak bisa dimanfaatkan lagi tu.
Berdasar pantauan Jawa Pos, ada dua taman yang kondisinya rusak parah. Yakni, Taman Bundaran BI dan Taman Patung Kuda di traffic light depan gedung Indosat, Jakarta Pusat. Sejak kemarin pagi 50 petugas lapangan bekerja keras mengangkut berbagai tanaman yang rusak. Tanaman itu lantas dimasukkan ke dalam kantong-kantong sampah besar dan dimuat di atas truk untuk dibuang.
Kepala Bidang Keindahan Kota Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nur Aidani Lievayanti menjelaskan, yang rusak di bundaran BI memang hanya tanaman penghias yang dapat ditanam sewaktu-waktu. Misalnya, untuk menyambut 17 Agustus. Karena itu, tanaman tersebut tidak bersifat permanen.
Tetapi, ungkap dia, pembuatan taman itu memakan biaya yang tidak sedikit. Biasanya tanaman dekorasi itu dikembalikan ke tempat pembibitan setelah dipakai untuk event tertentu. Tetapi, karena rusak parah, tanaman-tanaman itu tidak bisa dipakai lagi. ’’Kita sayangkan, demonya cuma sehari, tetapi perbaikannya butuh waktu lama,’’ ujarnya kemarin.
Dia mengatakan, tanaman penghias jalan tersebut rencanaya dipajang hingga Minggu besok (24/8). Biasanya taman-taman dadakan itu dipajang dua minggu. Namun, lantaran khawatir mengganggu para pengguna jalan, pihaknya mempercepat waktu pajang taman dekorasi tersebut.