Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
"Banyak lapangan pekerjaan yang diisi pelajar internasional, aku sendiri saja juga merasakan. Mau daftar kerja sebagai barista, front-of-house, atau runner aja susah," katanya.
Tapi ia mengatakan pelajar internasional "bagai sapi perah" di Australia.
"Biaya pendidikan kami mahal, rent juga lumayan mahal, dan setelah selesai, disuruh langsung pulang. Bayar tuh kami pasti selalu yang paling premium, tapi kami tidak pernah dapat kualitas prmium juga."
Pembatasan ini bukanlah aturan pertama yang membuat mereka yang ingin belajar dan tinggal di Australia menjadi khawatir.
Awal tahun ini, pemerintah Australia meningkatkan skor tes Bahasa Inggris sebagai persyaratan untuk mendapatkan 'student visa' dan 'graduate visa'.
Tidak hanya itu, pemerintah Australia juga mensyaratkan "genuine student test" untuk membuktikan jika tujuan mereka datang ke Australia adalah benar-benar untuk belajar.
"Sebenarnya kami datang untuk niatan baik, untuk belajar dan juga dapat pengalaman pekerjaan," ujar Agung.
"Perlu dipertimbangkan lagi sih peraturan baru ini."