Tantowi Siap Hadapi Rano dan Foke
Pada Pemilukada DKI 2012Senin, 17 Januari 2011 – 12:30 WIB
Apa pesan konstituen saat nyalon DPR? Intinya tidak mungkin saya melupakan 208 ribu suara Sumsel. Tapi saya ingin sampaikan bahwa kerja politik itu sifatnya kolektif koligial, tidak mungkin selesai oleh seorang Tantowi Yahya sendiri, tapi secara bersama-sama. Ahamdulilah, Partai Golkar adalah partai terbesar kedua di parlemen. Apa yang diminta oleh konsituen, walaupun bukan kewenangan Komisi I yang ditugaskan kepada saya, pasti pesan itu akan saya sampaikan ke teman-teman di komisi lain. Seminggu sekali secara berkala kami melakukan rapat fraksi. Di rapat fraksi inilah aspirasi-aspirasi yang muncul dari berbagai dapil di seluruh tanah air disampaikan, bola itu langsung dilempar kepada teman-teman satu fraksi pada komisi.
Bagaimana dengan isteri (Dewi Handayani) dan keluarga? Mereka sangat mendukung.
Helmy Yahya (saudara kandung), kalau digaet parpol lain jadi jubir lawan? Helmy mendukung. Kalau pun dijadikan jubir oleh lawan atau calon incumbent, saya kira biasa saja. Kan sudah biasa kami begitu. Waktu di Sumsel juga begitu. Kami bisa membedakan ranah politik dan keluarga. Bagaimana kalau kalah Pilgub DKI? Ya, biasa saja. Itulah perjuangan. Berarti aku ditakdirkan oleh Allah untuk meneruskan perjuangan aspirasi masyarakat Sumsel di tingkat nasional. Menjadi calon gubernur ‘kan tidak harus mundur dari DPR, tetapi cukup cuti. Berarti bisa kembali ke DPR.