Tasik-Jakarta 15 Jam, dari Tegal 8 Jam
Sementara kemarin kemacetan mulai nampak di pagi hari. Kemacetan kendaraan ini pun dimanfaatkan oleh Dedi untuk berjualan kacang, tahu sumedang, minuman dan lain sebagainya. “Biasanya saya di Terminal Indihiang. Tapi terminal sepi. Kalau di jalan macet ini lumayan banyak pembeli,” tutur pria asal Cirebon yang tinggal di Ciawi ini.
Kepala Jembatan Timbang (KJT) Gentong Asep Mustopa mengatakan pada Sabtu dan Minggu (10-11/8) itu sudah diprediksi sebagai puncak arus mudik sehingga volume kendaraan semakin banyak. Hal ini terjadi karena libur kerja pegawai negeri sipil (PNS) atau karyawan pabrik rata-rata habis hingga hari Minggu. “Kan hari Senin mereka akan masuk lagi,” terang dia.
Berdasarkan pantauan Radar kemacetan arus balik terparah terjadi di titik Fly Over Rajapolah. Di titik ini kepolisian melaksanakan sistem buka tutup kendaraan dari arah Cihaurbeuti Ciamis dan arah Cisayong Tasikmalaya per 5 menit sampai 10 menit. Kemacetan juga terjadi akibat keluar masuk kendaraan di SPBU maupun di tempat-tempat makan.
Mengatasi kemacetan di Rajapolah dan Gentong, Polres Tasikmalaya Kota mengalihkan kendaraan pebalik yang masuk ke Kota Tasik dari Ciamis ke jalur Singaparna-Salawu-Garut-Bandun g atau menghindari Gentong.
Sama dengan pengalihan arus seperti pada arus balik tahun-tahun sebelumnya, kemarin, kendaraan yang biasanya lurus ke Jalan RE Martadinata-Ibrahim Adjie-Rajapolah dibelokan di Persimpangan Jati ke Jalan Ir Juanda- Bunderan Linggajaya-Mangkubumi-Singapar na-Salawu-Garut.
”Dari Ciamis itu kan kendaraan harusnya lewat Rajapolah. Tapi karena ekor kemacetan (kemacetan di Ciawi) sudah sampai Cisayong, maka yang dari arah Ciamis dialihkan ke Karang Resik, lewat Sindangkasih. Kemudian ke RE Martadinata dan ditekuk (dibelokan) ke kiri di Simpang Jati (arah Ir Juanda, red),” ungkap Kapolsek Indihiang, Kompol Sabaril Bambang saat ditemui kemarin (11/8).
Hingga kemarin sore, antrean kendaraan, yang merupakan arus buangan dari Kabupaten Ciamis tampak mengular di Persimpangan Jati. Rata-rata kendaraan roda empat berplat B, ditambah sebagian sepeda motor yang tampak penuh dengan barang bawaan. Hari Minggu kepadatan arus mulai terjadi sejak pukul 8.30 pagi. ”Sejak pagi kita sudah lakukan buka tutup jalur. Karena sudah padat,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Kawalu Kompol Abdussalam menambahkan untuk wilayah hukum Polsek Kawalu kepadatan terjadi di Jalur Mangkubumi dan Linggajaya. Dijalur tersebut merupakan pertemuan arus buangan dari Kabupaten Ciamis dengan tujuan Bandung melalui Singaparna dan arus dari Cimaragas, Banjar yang masuk melalui Jalan Mashudi dan Gubernur Sewaka sebelum kemudian dibelokan ke Singaparna melalui Mangkubumi.