Teknologi Tol Anak Bangsa 29 Tahun Lalu Itu Berjaya Kembali
"Waktu yang dibutuhkan memutar satu pier head 90 derajat selama 30 menit. Sangat cepat sekali dan tidak menggangu aktivitas di jalan tol. Penggunaan teknologi Sosrobahu tidak memakan ruang terlalu banyak cukup 11 meter, tidak perlu sampai 22 meter ke jalan tol," kata Menteri Basuki.
Lebih dari 200 pier head akan diputar menggunakan Teknologi Sosrobahu di proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II sepanjang 36 Km dari Cikunir hingga Karawang Barat.
Sesuai jadwal pelaksanaan, pemutaran pier head dilakukan secara kontinu baru akan dimulai Januari hingga Oktober 2018.
Namun, karena PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) menekankan adanya inovasi baru untuk pemutaran menggunakan "remote control" atau tidak lagi memakai crane sebagaimana yang selama ini dilaksanakan, maka diputuskan untuk melakukan pemutaran perdana lebih awal.
Ini dilakukan sehingga bisa evaluasi dan pemutaran selanjutnya dapat tetap sesuai jadwal.
Hak pengusahaan dan pembangunan tol ini dipegang oleh PT. JJC, yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 80% dan PT Ranggi Sugiron Perkasa sebesar 20%.
Kontraktor proyek jalan tol ini adalah Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT. Acset Indonusa Tbk. dengan nilai kontrak RP 13,53 triliun dan ditargetkan selesai pada tahun 2019.
Biaya kontruksi tol layang tersebut lebih mahal 2 kali lipat dibandingkan dengan konstruksi tol biasa (non layang).