Temuan Cadangan Gas Jumbo Bakal Jadi Harapan Baru Komersialisasi Hilir Gas Bumi
“Kami optimistis, perusahaan migas global, International Oil Company (IOC) akan kembali menempatkan Indonesia sebagai portofolio investasinya. Giant discovery secara beruntun mudah-mudahan menjadi game changer industri hulu migas nasional,” tutur Dwi.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Rosa Permata Sari menyambut baik keberhasilan sektor hulu migas dalam menemukan cadangan-cadangan gas dengan potensi besar seperti di South Andaman dan Geng North-1.
"Selamat kepada Mubadala Energy dan ENI yang berhasil menumbuhkan optimisme di sektor migas nasional. Temuan besar cadangan gas tersebut juga akan berdampak positif terhadap sektor hilir migas yang telah terbukti memiliki peran besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan,” jelas Rosa.
Rosa mengatakan, PGN sebagai pemilik jaringan dan infrastruktur gas bumi terbesar di Indonesia siap berkolaborasi dengan para pelaku usaha hulu migas untuk menyalurkan gas bumi ke berbagai wilayah di Indonesia.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, PGN terus memperluas portofolio di sektor gas bumi dengan lebih aktif masuk ke bisnis LNG. Salah satu strategi yang dilakukan perseroan adalah merevitalisasi kilang LNG Arun yang berada di Kota Lhokseumawe menjadi LNG Receiving and Hub Terminal berkelas dunia.
Saat ini PT Arun NGL memiliki 6 LNG train dengan kapasitas 12.5 MTPA, LPG ekstraksi dengan kapasitas 1.4 MTPA, condensat facility dengan kapasitas 20.000 bpd, 2 LNG jetty, 5 LNG tank dengan kapasitas 636.000 m3, 4 LPG tank dengan kapasitas 302.000 m3, 4 kondensat tanks dengan kapasitas 2.12 juta bbl serta satu LPG jetty.
Selama ini, fasilitas LNG Arun telah digunakan oleh PT Perta Arun Gas sebagai terminal untuk menerima pasokan gas untuk dialirkan ke PLTGU Belawan, industri pupuk, jaringan gas kota serta pasokan gas untuk kawasan Industri Sei Mangkei di Sumatera Utara. Terminal LNG Arun telah menjadi salah satu penggerak utama roda perekonomian Aceh dan kawasan Sumatera Utara.
Menurut Rosa adanya penemuan besar sumber gas di blok South Andaman akan menambah potensi pasokan gas bagi hilirisasi gas bumi di kawasan Sumatera dan sekitarnya.