Tentang Andi Mallarangeng di Penjara, Dua Jarinya Patah
“Jadi ada waktu-waktu tertentu kita ngumpul. Bicara apa saja. Tetapi pakai bahasa Inggris. Ini untuk melatih dan mengasah kemampuan bahasa saja,” ungkapnya.
Selama di lapas, Andi Mallarangeng juga terus melakukan rutinitasnya. Baca buku. Tak ketinggalan baca koran setiap hari. Dengan begitu, ia merasa tetap tahu perkembangan dunia luar.
Sebelum bebas, dia juga punya satu obsesi. Ingin buku yang saat ini ditulisnya bisa launching. Buku tersebut berbicara soal permainan gaple.
“Sekarang sedang proses. Semoga bisa rampung sebelum keluar (bebas, red),” kata dia.
Ia tertarik menulis soal gaple. Alasannya, selama ini belum ada buku khusus soal itu. Jika permainan catur sudah ada konsep dan pola permainannya, maka gaple berbeda. Banyak permainan yang bisa dilakukan dengan kartu domino tersebut.
“Jadi saya menulis soal sejarah gaple itu. Cara bermain, trik, dan taktik bermain,” ungkapnya.
Ia tak lupa membeberkan karakter tahanan di Sukamiskin. Menurutnya, banyak hal positif yang bisa dilakukan di dalam lapas. Tetapi ada juga warga binaan yang selalu mengurung diri di kamar saja.
“Kalau seperti saya, Pak Wali, dan beberapa lainnya senang di luar. Saung, masjid , dan tempat lainnya,” ujarnya.