Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Teriakan Penumpang Menjelang Ajal Terbawa Mimpi

Senin, 08 Februari 2010 – 06:01 WIB
Teriakan Penumpang Menjelang Ajal Terbawa Mimpi - JPNN.COM
Nugroho Budi di ruang kerjanya. (foto: Agus Wirawan/Jawa Pos)
Nugroho sangat berhati-hati mengamankan semua data VCR pesawat yang diteliti. Dia tidak ingin rekaman suara kecelakaan pesawat yang diteliti bocor ke masyarakat seperti yang terjadi pada Adam Air yang hilang di perairan Majene akhir 2006 silam. "Taruhlah rekaman yang beredar itu benar, tapi itu kan melukai hati orang-orang yang ditinggalkan. Kita seharusnya merasakan perasaan mereka," tuturnya.

Dia menceritakan pengalaman pribadinya ketika kali pertama mendengarkan rekaman suara orang-orang yang mengalami kecelakaan pesawat. "Saya berulang-ulang mendengar suaranya orang menjelang ajal. Kalau nggak jelas, saya ulang-ulangi. Padahal, orangnya sudah meninggal. Setiap teriakan penumpang harus saya catat, saya tulis buat laporan. Anda bisa bayangkan. Kadang suasana itu terbawa dalam tidur saya. Tapi, saya sadar inilah pekerjaan saya, seperti dokter forensik yang harus memegang mayat," katanya.

Mengenai data FDR, dia mengakui ada juga kemungkinan data di blackbox salah. Penyebabnya, salah satu sensor tidak terpasang dengan baik. "Seolah-olah ada blackbox, tapi kerjanya tidak benar. Ini kan kerjanya karena listrik. Misalnya, dari 10 sensor yang terpasang, ada satu yang datanya tidak masuk atau tidak tersambung mungkin karena usia pesawat. Kalau data yang tidak masuk itu nggak penting, ya nggak masalah. Tapi, kalau penting, itu yang membuat lama proses analisisnya," tambahnya.

Selama ini Indonesia mengirimkan blackbox pesawat yang kecelakaan ke luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, atau Singapura, karena belum memiliki laboratorium sendiri. Padahal, Indonesia merupakan negara yang memiliki ratusan jenis pesawat. Selain proses pengiriman yang membutuhkan waktu, Indonesia juga tidak bisa meminta proses penyelidikan dipercepat. Maklum, sesuai aturan internasional, bantuan seperti itu tidak boleh dipungut biaya. "Nggak enaklah, kita minta mereka cepat-cepat menganalisis," ungkapnya.

Mimpi Indonesia untuk memiliki laboratorium pembaca kotak hitam (blackbox) pesawat terkabulkan pada 17 Agustus 2009. Kini Indonesia tak perlu lagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close