Terima Ribuan WhatsApp Guru Honorer Setiap Hari, Ini Curhatan Dirjen Nunuk, Mengharukan
jpnn.com, JAKARTA - Direktur jenderal (Dirjen) Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani mencurahkan kegundahan hatinya akan nasib honorer.
Setiap harinya, Dirjen Nunuk ternyata menerima banyak WhatsApp dari guru honorer. Isinya bermacam-macam. Mulai dari ratapan dan tangisan hingga cacian.
Semuanya diterima Dirjen Nunuk, karena bisa merasakan bagaimana galaunya guru honorer yang sangat berharap diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Setiap hari saya menerima minimal 3 ribuan WhatsApp. Saking banyaknya handphone saya sampai bermasalah," keluh Dirjen Nunuk saat ditanya JPNN.com baru-baru ini.
Diceritakannya saat menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt.) hingga resmi diangkat menjadi dirjen GTK, wajahnya kelihatan lebih tua 10 tahun. Sebelumnya, wajahnya kelihatan lebih muda dan cantik.
"Saya sekarang kelihatan lebih tua lho. Lebih tua 10 tahun dari usia saya," kata profesor di bidang pendidikan ini.
Dia mengaku tidak punya waktu lagi untuk merawat wajahnya agar tetap cantik rupawan dan muda. Baginya waktu ke salon, akan lebih bermanfaat bila digunakan untuk mencari solusi bagaimana agar guru honorer bisa diangkat PPPK.
Jika semua guru honorer sudah menjadi ASN PPPK, maka pemerintah tinggal melakukan perekrutan untuk lulus PPG (pendidikan profesi guru).