Terlalu Teknis Jika Loyalitas jadi Syarat Cawapres
Kamis, 14 Mei 2009 – 22:31 WIB
"Untuk memahami kekuasaan presiden secara utuh, maka seorang cawapres harus orang yang memiliki pengalaman politik dan memahami konstitusi secara utuh, termasuk sejarah dan jati diri bangsa," imbuhnya.
Jika hanya menuntut loyalitas, lanjutnya, maka syarat yang diajukan terlalu dangkal dan terlalu sederhana bagi siapapun yang berminat jadi cawapres. "Pemenuhan kriteria loyalitas yang sangat sektoral itu, tidak akan bisa membantu presiden dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi. Presiden pun pada akhirnya akan kehabisan energi menjalankan tugas dan kewajibannya itu," ulasnya.