Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Teroris Rancang Serangan Serentak saat HUT RI, Waspada!

Kamis, 16 Agustus 2018 – 15:06 WIB
Teroris Rancang Serangan Serentak saat HUT RI, Waspada! - JPNN.COM
Densus 88 Antiteror. Ilustrasi Foto: Toni Suhartono/Indopos

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Jajaran aparat keamanan di wilayah Kalimantan Tengah diminta waspada dan siaga terkait kemungkinan teroris beraksi tepat di HUT ke-73 Kemerdekaan RI, Jumat (17/8).

Pemeriksaan terhadap terduga teroris di Palangka Raya yang telah tertangkap, mengungkap rencana jahat jaringan tersebut, yakni serangan serentak pada Jumat (17/8).

Indikasi itu muncul berdasarkan pendalaman aparat terhadap L, terduga teroris dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diringkus Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Senin (13/8) lalu. Polisi yang berjaga di hari peringatan kemerdekaan itu jadi target utama. Dalam aksinya, jaringan JAD memang menjadikan polisi sebagai sasaran.

Ada lima daerah yang rawan jadi sasaran aksi, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang Pisau, Kapuas, dan Kota Palangka Raya. Anggota jaringan itu tak hanya diinstruksikan melukai dan melumpuhkan polisi, namun juga membunuh aparat.

”Sifatnya (serangan teroris) untuk melumpuhkan dan membunuh sasaran. Terindikasi kuat beraksi di sejumlah kabupaten di Kalteng. Kasus ini terus dikembangkan dan tim terus bergerak mengungkap jaringan tersebut,” kata Wakapolda Kalteng Brigjend Pol Dedi Prasetyo, seperti diberitakan Kalteng Pos (Jawa Pos Group).

Dedi menuturkan, informasi dari L masih terus didalami, termasuk indikasi serangan tersebut. Status L pun masih terperiksa. Keterangannya terus digali. ”Kami masih melakukan pengembangan. Tidak menutup kemungkinan ada pihak lain di sejumlah daerah di Kalteng,” tutur Dedi.

Terduga teroris, L, lanjut Dedi, terindikasi berkomunikasi dengan narapidana teroris di Lapas Klas IIA Palangka Raya. Dari situlah dia diduga menjadi pengikut JAD. Komunikasi dilakukan melalui tatap muka, internet, hingga via telepon. L sudah masuk jaringan tersebut selama tiga tahun.

”Pengakuan sementara ini, (L) berkenalan dan berkomunikasi melalui internet, ponsel, dan bertatap muka. Jadi, akhirnya L terpapar saat masih berstatus menjadi sipir,” ujarnya.

Hasil pemerikaan terhadap terduga teroris yang tertangkap, terungkap para pengecut itu merancang serangan serentak saat HUT RI, Jumat (17/8).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News