Terserang Virus Jembrana, Puluhan Sapi Mati Mendadak di Tuba
’’Benar, sudah ada laporan. Positif virus jembrana,” ungkap Smarno seperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos group) hari ini.
Dia menambahkan, untuk Tuba, ini kali pertamanya virus tersebut ditemukan menyerang sapi peternak. Sebelumnya, lanjut dia, penyakit ini lebih dulu muncul di Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.
Hingga saat ini, dua kampung diduga telah jadi endemik virus jembrana. Yakni Kampung Bujukagung, Kecamatan Banjarmargo, dan Kampung Pasarbatang di Kecamatan Penawaraji.
’’Daerah Bujukagung kan berada di jalur lintas timur. Kemungkinan besar akibat ada warga yang tengah membawa sapi berhenti di situ, kemudian ada lalat atau nyamuk hinggap di sapi yang sakit," terangnya.
Sumarno mengaku kaget dengan mewabahnya penyakit jembrana di Tuba. Untuk melakukan pencegahan, Dinas Pertanian Tuba meminta peternak mengisolasi sapi yang diduga telah terjangkit penyakit. ’’Artinya, di daerah endemik yang sudah terserang penyakit jembrana untuk dikandangkan dan tidak dilepasliarkan lagi," katanya.
Penyebab penyakit ini, lanjutnya, adalah virus. Hewan pengantar virusnya bisa berupa nyamuk atau lalat. Karenanya, peternak harus menjaga kebersihan kandang. ’’Agar tidak meluas, kami sudah lakukan penyuluhan dan penyuntikan vitamin,” paparnya.
Untuk sementara, sapi dari daerah endemik jembrana seperti Sumatera Selatan dan Jambi dilarang masuk Tuba. ’’Kami akan perketat pos lalu lintas peternakan,” tegasnya.
Dua pos yang berada di Bawanglatak dan Simpang Indo Lampung akan diperketat dengan melakukan pengecekan sapi yang hendak masuk. ’’Jadi setiap sapi yang akan melintas kami periksa surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) ada atau tidak, asal ternak, dan hal lainnya akan kami awasi terus," tuturnya.