Terserang Virus Jembrana, Puluhan Sapi Mati Mendadak di Tuba
Sumarno juga menyatakan telah melaporkan serangan virus jembrana ini ke Balai Veteriner. ’’Setelah dapat laporan dari masyarakat, kami langsung laporan ke Balai Veteriner, dan mereka turun mengambil sampel. Setelah dicek di laboratorium, positif penyakit jembrana," jelas dia.
Sirod, warga Kampung Batang, Kecamatan Penawaraji, merupakan salah satu peternak yang menderita kerugian akibat virus jembrana. Dua sapi miliknya mati mendadak. ’’Awalnya sih pada 22 Februari ada sapi yang tiba-tiba sakit. Karena takut mati, dua sapi itu langsung saya potong,” katanya.
Rupanya peristiwa itu berlanjut. Pada 2 Maret lalu, sapi Sirod mati mendadak. Kemudian pada 4 dan 8 Maret berturut-turut dua sapinya sakit. ’’Takut mati lagi, langsung saya potong,” paparnya.
Ketua kelompok ternak sapi Kecamatan Penawaraji Eko Agus Susanto menambahkan, berdasarkan catatannya di Penawaraji telah ada 15 sapi yang terjangkit virus jembrana. Saat ini belasan sapi milik para peternak itu sudah dikarantina.
’’Kami berharap ada tambahan bantuan obat-obatan dari pemerintah agar virus tidak menyebar ke sapi lainnya,” harap dia. (nal/c1/wdi)