Tertib Aturan, WNI di Australia Beribadah dalam Keterbatasan
Kebaktian dilakukan secara online
Sebagai gantinya, ICC menggelar kebaktian online di jam yang sama seperti biasanya ibadah berlangsung. Namun kali ini melalui akun Facebook ICC.
Pendeta Christian Tirtha, gembala jemaat ICC yang melayani ibadah online mengaku merasa canggung dan tidak terbiasa.
"Kemarin Minggu itu saya pinjam salah satu [ruang] kantor gereja untuk duduk sendiri menghadap laptop. Satu-satunya wajah yang saya lihat adalah wajah sendiri," tutur Pendeta Christian.
"Yang saya rasakan sangat kehilangan, dan sekali lagi ini perasaan hampir seluruh jemaat kami, adalah aspek kehadiran satu sama lain."
Menurut Christian, aspek kehadiran fisik di ruang ibadah sudah menjadi faktor yang penting bagi umat Kristen, meski secara teologis gereja tidak identik dengan bangunan gedung atau ruang ibadah.
"Gereja lebih identik dengan orang Kristen yang berkumpul untuk bersama-sama belajar menjadi semakin seperti Kristus."
Kezia Wiajaya, salah satu jemaat ICC yang mengikuti kebaktian online merasa cukup puas dengan metode ibadah ini meski tidak ideal.