Terungkap, Penyebar Hoaks Motif Penyerangan Mapolda Sumut Eks Simpatisan HTI
“Jadi saya harap juga ketegasan polisi, jangan cuma karena hoax kasus penyerangan Polda saja yang ditangkap. Mudah-mudahan kasus-kasus hoax lainnya yang serupa juga harus diusut bila sudah menimbulkan keresahan,” ujar Salum.
Menurut Salum, fenomena saat ini di dunia digital, para pengguna media sosial (medsos) jarang sekali menyaring informasi-informasi yang belum tentu benar untuk kemudian disebarkan di dunia maya.
“Dan ini sangat berbahaya, medsos sudah menjelma menjadi media provokasi yang cukup efektif. Sehingga perlu ada penegakan hukum yang tegas untuk mengawasinya,” sebut Salum.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) pusat mendatangi Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapoldasu). Kunjungan tim audiensi ini ke Sumut guna menjalankan rangkaian kegiatan identifikasi dan operasional pemulihan korban akibat terorisme tahun 2017.
Ketua tim rombongan, Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Pol Drs H Herwan Chaidir yang bertemu langsung dengan Waka Polda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto, mengatakan kegiatan mereka merupakan langkah utama semenjak disahkannya Subbid baru di BNPT, yaitu Subbid Pemulihan Korban.
“Kami dari BNPT mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya karena ini merupakan takdir dan kita harus menerimanya.Tujuan tim BNPT di Mapolda Sumut ini untuk menjalankan tupoksi kami bahwa BNPT diberikan kewenangan untuk memberikan pemulihan kepada korban akibat terorisme,” kata Herwan Chaidir, Selasa (4/7).
Herwan menyebut, kepada keluarga korban yang ditinggalkan negara ada dan siap untuk membantu dan mendukung. Dia menegaskan, keluarga dari polisi yang menjadi korban akan tetap menjadi anggota keluarga besar Polri.
“Dan diharapkan agar menjalin silaturahmi walaupun korban sudah tidak ada namun tetap menjadi keluarga besar Polri,” ujarnya.