Terungkap, Peraih Nilai Tertinggi Tes CPNS Malah tak Lolos
jpnn.com, KAPUAS - Hasil seleksi CPNS (calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 di Kabupaten Kapuas, Kalteng, mendapat sorotan. Peserta peraih nilai tertinggi dan selalu menempati posisi pertama dari 22 orang dalam satu formasi, dinyatakan tidak lulus saat pengumuman. Dugaan adanya manipulasi data pun semakin menguat.
Hal itu dilontarkan oleh Suwotjo, warga Jalan Mahakam, Kota Kuala Kapuas. Ia menyebut anaknya bernama Mardianty adalah seorang bidan yang lima tahun mengabdi sebagai tenaga kontrak di Puskesmas Pulau Kupang, Kecamatan Bataguh.
"Ketika ada penerimaan seleksi CPNS, anak saya pun mengikuti untuk formasi penempatan di Puskesmas Pulau Kupang. Saat seleksi pertama, anak saya sudah peringkat pertama dari 22 peserta. Kemudian, seleksi kedua juga kembali mendapatkan peringkat pertama, " kata Suwotjo kepada wartawan, Senin (18/2)
Anehnya, lanjut dia, saat pengumuman hasil seleksi CPNS oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kapuas, anaknya justru menjadi peringkat kedua dan dinyatakan gugur. Sedangkan yang diterima adalah peserta yang berada di peringkat ketiga.
Persoalan ini langsung dipertanyakan kepada pihak BKPSDM Kapuas. Pihak BKPSDM Kapus, kata Suwitjo, menyatakan bahwa Puskesmas Pulau Kupang masuk dalam kategori wilayah terpencil. Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 36 Tahun 2018, jika putra atau putri daerah setempat mendaftar formasi CPNS dan wilayah tersebut berkategori terpencil, maka akan diberikan nilai tambahan sebesar 10 pada seleksi kompetensi bidang.
"Dengan alasan itulah, peserta peringkat ketiga yang merupakan warga desa setempat, mendapat nilai tambahan 10. Dari nilai awal 49, naik menjadi 59. Sedangkan anak saya nilainya 57, akhirnya turun menjadi peringkat kedua. Anak saya tinggal di Kuala Kapuas, jadi tidak dapat tambahan nilai," jelasnya.
BACA JUGA: Aneh, Honorer K2 Bisa Daftar PPPK Padahal Daerahnya tak Buka Lowongan
Menurutnya, karena merasa ada yang janggal, maka ia pun mencari data hingga ke jajaran Pemerintah Provinsi Kalteng. Dan sangat mengejutkan, data yang didapat dari provinsi, justru menyatakan bahwa Puskesmas Pulau Kupang berkategori pedesaan, bukan kategori terpencil.