The Front Runner
Oleh: Dhimam Abror DjuraidNamun, sebagian mahasiswa tidak begitu yakin dengan pernyataan Jokowi.
Pernyataan itu tidak menghentikan demonstrasi mahasiswa, hanya menggeser lokusnya saja dari Istana ke Gedung DPR RI Senayan.
Pernyataan Jokowi tidak cukup meyakinkan sejumlah mahasiswa UI (Universitas Indonesia) yang mencegat Luhut Panjaitan dalam kunjungan ke UI dan mencecarnya dengan pertanyaan seputar wacana penundaan pemilu dan big data yang diklaim Luhut sebagai sumber wacana perpanjangan periode kepresidenan.
Polarisasi akibat Pilgub DKI 2017 yang membelah publik menjadi dua kelompok kampret vs cebong merantak sampai ke Pilpres 2019.
Pertarungan kaceb bertransformasi menjadi pertempuran antara kadrun vs cebong. Polarisasinya tetap berpusat pada kelompok islamis berhadapan dengan kalangan nasionalis liberal sekular.
Pilgub DKI menjadi ajang pertarungan politik digital antara dua pihak yang bersaing.
Kampanye komputasional yang dilakukan kedua pihak sangat terbuka, masif, dan cenderung brutal. Masing-masing kubu mengeklaim mempunyai legitimasi etik untuk menyerang lawannya tanpa mengindahkan etika-etika demokrasi.
Dalam tradisi demokrasi liberal serangan dengan mempergunakan teknik negative campaign adalah sesuatu yang sah dan absah.