Tidak Tuntas
Oleh Dahlan IskanSaya pun harus kembali ke Surabaya. Dengan sangat penasaran: belum sempat menanyakan kelanjutan dari perkembangan hukum Islam tadi.
Pertanyaan itu sebenarnya sudah siap. Dan sangat mengganggu pikiran saya.
Namun di hadapan Kiai Maimoen tidak bisa seperti wartawan. Yang berani memotong pembicaraan begitu saja.
Pertanyaan itu pun saya bawa pulang ke Surabaya. Dengan satu dendam: harus saya tanyakan pada beliau. Pada saatnya nanti.
Kesempatan itu datang. Saya akan bertemu beliau lagi di Jombang. Di Pondok Pesantren Denanyar. Pada acara peringatan 40 hari wafatnya Koai Aziz, pengasuh Pondok Denanyar.
Namun manusia luar biasa banyaknya. Pun sampai jam 11 malam.
Saya memang diminta duduk di sebelah beliau. Sepanjang malam itu, tettapi kesempatan untuk diskusi serius tidak tersedia.
Pertanyaan itu pun terus menggantung sampai sekarang: mengapa seratus tahun dan seratus-seratus tahun berikutnya tidak lahir sumber hukum baru dalam Islam?