Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiket Pesawat Mahal, ke Derawan Susut 50%, Usaha Paket Tur Megap-megap

Jumat, 05 April 2019 – 08:34 WIB
Tiket Pesawat Mahal, ke Derawan Susut 50%, Usaha Paket Tur Megap-megap - JPNN.COM
Pulau Derawan. Ilustrasi Foto: sam/JPNN.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Industri pariwisata di Kalimantan Timur terpukul mahalnya harga tiket pesawat. Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Kaltim mencatat, sejak melambungnya harga tiket pesawat, banyak wisatawan domestik yang memilih tak mengambil berlibur ke lokasi tur yang ditawarkan.

“Meski hari libur pun, mereka lebih memilih stay karena harga tiket (pesawat) yang mahal,” kata Ketua 1 Asita Kaltim Ilsa Sopamena, seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group).

Di Samarinda, Asita Kaltim yang sejak awal banyak menawarkan paket tur menyusuri Sungai Mahakam menyebut kunjungan wisatawan dari luar Kaltim sudah banyak berkurang. Sementara untuk wisatawan lokal cenderung aman.

Karena tak dibebankan pada tiket pesawat. Kondisi yang sama berlaku pada paket tur ke Pulau Derawan. “Berkurangnya 50 persen,” sebut Ilsa.

Ini juga berdampak pada melambungnya harga paket tur yang ditawarkan ke wisatawan. Mengikuti fluktuasi harga tiket pesawat, biasanya kenaikan berkisar 20 persen. Namun, ini ini hanya berlaku pada paket yang ditawarkan ke wisatawan yang bepergian menggunakan pesawat.

BACA JUGA: Dampak Tiket Pesawat Mahal, Toko Oleh – Oleh PHK Karyawan

“Makanya sejak awal kami lebih banyak mengincar promosi dari maskapai. Jadi, bisa sedikit meringankan beban tiket pelanggan kami,” ucapnya.

Namun bagi kalangan pebisnis, naiknya harga tiket penerbangan ini tidak terlalu berpengaruh signifikan. Ilsa melihat kondisinya di Kaltim cenderung stabil. Karena mau bagaimanapun mahalnya biaya penerbangan, perjalanan harus tetap dijalankan demi kelancaran bisnis.

Mahalnya harga tiket pesawat memukul sektor pariwisata, misal di Pulau Derawan kunjungan wisata turun 50 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close