Tiket Pesawat Mahal, ke Derawan Susut 50%, Usaha Paket Tur Megap-megap
“Ini kan perhitungan abal-abal,” kata pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda Aji Sofyan Effendi.
Menurut Aji, seharusnya pemerintah fokus pada perubahan tarif batas atas. Yang ditengarai menjadi alasan maskapai menaikkan harga tiket pesawat. Terutama pada fix session yang disebutnya tidak mungkin mendapatkan harga tiket pesawat yang murah. Selain itu, pemerintah bisa melakukan intervensi dengan melakukan subsidi sementara di masa kenaikan harga dolar yang berdampak pada naiknya BBM. “Avtur ini ‘kan termasuk komponen utama mahalnya harga tiket. Jadi, pemerintah bisa hadir dalam jangka pendek. Jadi, bisa dimainkan tarif terendah,” ungkap Aji.
Sementara itu, Koordinator Yayasan Perlindungan Konsumen Nusantara (YPKN) Kaltim Piatur Pangaribuan juga menganggap kebijakan ini tak akan memengaruhi harga tiket yang disebutnya “mahal meledak-ledak”.
Pemerintah seharusnya mengunci harga atas yang saat ini dimainkan perusahaan maskapai untuk menentukan harga tiket pesawat. “Disesuaikan kemampuan masyarakat,” ucap rektor Universitas Balikpapan (Uniba) itu.
Pengamatan media ini di aplikasi penjualan tiket secara daring kemarin, untuk penerbangan termurah di kelas ekonomi saja tiket dijual dengan harga Rp 1.165.000. Dengan tujuan Balikpapan-Jakarta. Dari April hingga Mei harga tersebut tidak mengalami perubahan signifikan. Hingga menjelang Idulfitri, harga melonjak hingga yang paling murah dijual Rp 1.783.000.
Sementara untuk penerbangan Samarinda-Jakarta lebih mahal lagi. Yakni harga tiket termurah dijual di angka Rp 1.563.000. Sedangkan jelang Idulfitri termurah dijual Rp 1.889.000. (rdh/rom/k15)