Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tips agar Siswa Disabilitas Intelektual Tetap Bugar saat Belajar dari Rumah

Kamis, 16 April 2020 – 19:56 WIB
Tips agar Siswa Disabilitas Intelektual Tetap Bugar saat Belajar dari Rumah - JPNN.COM
Ilustrasi Belajar dari Rumah. Foto: kemdikbud.go.id

"Tips agar siswa dan atlet penyandang disabilitas intelektual ini happy serta tetap bugar selama masa pandemi, lakukan aktivitas fisik yang ringan, lucu, dan menyenangkan. Agar mereka tertarik, para pendamping ini harus happy juga. Jangan slow dan cemberut saja sebab itu akan membuat siswa ikut malas-malasan serta tidak bersemangat," bebernya.

Bila pendamping semangat, para siswa juga semangat. Jadi tidak perlu memberikan aktivitas fisik yang berlebihan karena justru membuat para penyandang disabilitas intelektual ini tidak bugar.

"Aktivitas fisik jadi menyenangkan atau tidak tergantung pendampingan. Pendamping harus happy biar anak-anak ikut senang biarpun gerakannya simple dan lucu," ucapnya.

Dia menyebutkan di SOIna, sudah diberikan model-model aktivitas fisik yang menyenangkan disertai lagu-lagu. Penyandang disabilitas akan tertarik bila gerakannya lucu dan fun.

Pada kesempatan sama, Ketua Pengurus Daerah SOIna DKI Jakarta Mustara Musa mengatakan, penyandang disabilitas memiliki hak dalam hidupnya. Ini yang mendorong Pengda SOIna DKI Jakarta memikirkan model pengembangan aktivitas fisik.

Dalam kondisi pandemi, di Fakultas Olahraga Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ada yang mengembangkan model aktivitas fisik di rumah, dapur, pakai alat dan tidak pakai alat.

"Bagi penyandang disabilitas intelektual, khususnya siswa atau atlet perlu dipandu. Jumlah penyandang disabilitas intelektual lebih banyak sehingga butuh banyak guru SLB untuk menanganinya," ucapnya.

Sementara Bajuri, dosen tetap Fakultas Olahraga UNJ mengungkapkan, praktik baik yang diterapkan SOIna dengan membuat model-model aktivitas fisik ternyata sangat dibutuhkan SLB serta para gurunya.

Para siswa penyandang disabilitas intelektual juga mengalami kebosanan saat menjalani program Belajar dari Rumah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close