TNI AL Gagalkan Penyeludupan Benih Lobster Senilai Rp 41 Miliar
jpnn.com, BATAM - Tim Fleet One Quick Response (F1QR) TNI Angkatan Laut (AL) kembali berhasil mengagalkan penyeludupan 304.354 benih lobster jenis pasir dan mutiara di Selat Sulit antara Pulau Sugi dan Pulau Combol, Rabu (20/3).
Ini merupakan upaya penyeludupan terbesar pada tahun ini.
Ratusan ribu benih lobster itu dikemas dalam 36 kotak styrofoam coolbox tersebut dibawa oleh speed boat tanpa nama dengan menggandeng empat unit mesin berkapasitas 200 PK. Namun, saat ditangkap, dua penyelundup yang berada di kapal speed boat itu langsung kabur menuju hutan bakau.
Sebelum ditangkap, tim F1QR Komando Armada (Koarmada) I yang terdiri dari Den Intel Koarmada I, Guskamla Koarmada I, Lantamal IV dan Lanal Batam mendapatkan informasi adanya penyelundupan benih lobster. Berkat informasi yang diperoleh, selanjutnya F1QR bergerak dan melakukan penyekatan dengan membagi sektor.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Batam Kolonel Laut (P) Alan Dahlan mengatakan, upaya penyekatan yang dilakukan oleh tim F1QR membuahkan hasil. Satu speed boat tanpa nama tengah melaju kencang dengan kecepatan 50 knots di sekitar Perairan Pulau Sugi menuju arah Singapura.
"Pengejaran yang dilakukan oleh tim F1QR ini menggunakan dua speed boat. Sempat terjadi kejar-kejaran karena mereka menggunakan kecepatan yang sangat tinggi kurang lebih 50 knots," ujarnya.
Mendapati dua speed boat F1QR yang berhasil mengepung speed boat penyelundup, akhirnya tekong speed boat tanpa nama itu mengkandaskan dikandaskan di area daratan hutan bakau dengan posisi koordinat 0° 50'21.7716" N - 103° 48'44.0568" E. Speed boat itu pun kemudian berhasil diamankan tim F1QR.
"Setelah kita amankan, kita bawa ke Lanal Batam dan berkoordinasi dengan instansi terkait, dari KKP melalui BKPIM Batam dan dilakukan pencacahan," katanya.