Tokoh ini Berpotensi Mendongkrak Suara Prabowo di Jabar, Bukan Ridwan Kamil
Dalam kaitan inilah, Toto membedakan Dedi Mulyadi dengan Ridwan Kamil.
Meski di sejumlah lembaga survei dalam tujuh bulan lalu masih unggul di atas Dedi, suara Ridwan Kamil tak akan banyak memberi berkah elektoral kepada Golkar.
Masih menurut survei, publik belum banyak yang tahu Ridwan Kamil sudah resmi sebagai kader Golkar.
Dalam analisis Toto, hal itu terjadi karena Ridwan Kamil dalam pengamatannya belum segencar Dedi dalam menyosialisasikan dirinya sebagai kader Golkar.
Karena itu suara pemilih Ridwan Kamil yang cukup besar itu belum bisa dikonversi menjadi suara partai.
Padahal, dari minimal suara strong supporternya yang kurang lebih 20 persen, sangat potensial ikut pilihan politiknya Ridwan Kamil, baik partai maupun kandidat presiden yang didukung.
“Saya tak tahu pertimbangannya, kenapa Ridwan Kamil belum melakukan sosialisasi yang massif soal posisi politiknya saat ini yang sudah menjadi kader Golkar."
"Padahal, itu penting dilakukan jika ingin memberi insentif elektoral kepada Golkar. Termasuk, insentif elektoral buat kandidat presidennya,” kata Toto. (Antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?