Tren Surplus Neraca Perdagangan Diprediksi Masih Bakal Berlanjut
Surplus tersebut mulai mendekati nilai surplus neraca perdagangan pada 2010 yang mencapai USD 22,12 miliar.
Pada Oktober 2020, ekspor Indonesia terus menunjukkan penguatan dari bulan ke bulan. Nilai total ekspor Indonesia mencapai USD 14,39 miliar, tumbuh 3,1 persen dibandingkan ekspor bulan sebelumnya.
Meskipun pada kelompok ekspor migas mengalami pelemahan, namun kenaikan ekspor nonmigas sebesar 3,5 persen MoM mampu menjaga momentum pertumbuhan total ekspor Oktober 2020.
Peningkatan ekspor nonmigas Oktober 2020 disebabkan pertumbuhan ekspor pada sektor pertanian (1,3 persen MoM), industri (2,1 persen MoM), serta pertambangan dan lainnya (17,0 persen MoM).
Kinerja ekspor nonmigas ke pasar utama Indonesia pada Oktober 2020 juga meningkat, yaitu Tiongkok (8,9 persen MoM), Jepang (0,3 persen MoM), dan India (1,2 persen MoM). Ekspor ke Asia Tenggara yang juga merupakan pasar utama Indonesia juga meningkat sebesar 8,4 persen MoM.
Secara kumulatif, kinerja ekspor nonmigas Indonesia periode Januari—Oktober 2020 turun 5,6 persen dibandingkan Januari-Oktober 2019 (YoY).
Namun, penurunan ekspor secara kumulatif ini tidak sedalam penurunan kinerja ekspor periode Januari—September 2020 (YoY) yang mencapai 5,81 persen.
Di tengah masa pandemi ini beberapa produk ekspor utama masih berkinerja baik, seperti produk lemak dan minyak hewan/nabati tumbuh 13,1 persen (YoY), pupuk (14,1 persen YoY), logam mulia, perhiasan/permata (30,1 persen YoY), dan alas kaki (6,7 persen YoY).