Trump Kecele Lagi
Kim masih memberikan pertanda satu lagi: mengubah waktu di Korut. Agar jamnya sama dengan di Korsel. Selama ini waktu di Korut setengah jam lebih dulu dari Korsel –seperti pokoknya harus beda.
Begitu banyak pertanda-pertanda yang diberikan Kim. Tanpa merasa malu dan sedang kalah. Dan yang ia dapat: pertanda-pertanda arogansi dari Amerika.
Batal saja summit-nya. Atau setidaknya ditunda. Untuk perlindungan keamanan: sudah ada Tiongkok. Untuk jaminan pembangunan: sudah ada Tiongkok. Untuk menekan Korsel: sudah ada Tiongkok.
Belum tentu Kim bisa mendapatkan semua itu dari Amerika –tetangga amat jauhnya.
Bagaimana prospek perdamaiannya? Tiongkok bisa atur. Mereka bertiga toh bertetangga dekat.
Toh selama ini keperluan BBM Korut sepenuhnya ditanggung Tiongkok. Lewat pipa dari tetangga dekat. Perdamaian itu bisa diatur sendiri. Tanpa Amerika. Yang penting: jangan memusuhinya.
Memang selama ini ada yang lucu sekali. Di perbatasan dua negara itu. Masing-masing pihak memasang pengeras suara. Di sepanjang perbatasan. Berderet sejauh 250 km. Sejak puluhan tahun lalu.
Corongnya dihadapkan ke wilayah lawan. Itulah pengeras suara untuk saling promosi. Eh, saling menyerang. Atau saling membalas serangan.