Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Trump Usir Warga Negara Indonesia Korban Kerusuhan 1998

Selasa, 17 Oktober 2017 – 06:12 WIB
Trump Usir Warga Negara Indonesia Korban Kerusuhan 1998 - JPNN.COM
Foto/ilustrasi: Paspor Republik Indonesia

Trump memperketat seluruh aturan imigrasi. Dia juga menghentikan atau mencabut seluruh kebijakan pemerintahan sebelumnya yang dianggap terlalu lembek. Prioritas Trump saat ini adalah membersihkan AS dari para imigran ilegal.

Lumangkun merupakan bagian dari sekitar 2.000 penduduk Indonesia yang rata-rata keturunan Tionghoa yang pada 1998 menjadi bulan-bulanan aparat dan kelompok ekstrem.

Pada tahun yang sama, mereka berbondong-bondong pergi ke AS untuk memulai hidup baru. Ketika itu mereka rata-rata masuk dengan visa turis. Namun, visa tersebut lantas tidak diperpanjang. Mereka pun tinggal secara ilegal.

Pada era Presiden Barack Obama, Lumangkun dan orang-orang Indonesia lainnya mendapat ampunan meski menetap secara ilegal. Saat itu Washington tidak memulangkan para imigran tersebut.

Mereka boleh tetap tinggal di AS jika melaporkan keberadaannya secara rutin. ’’Mereka harus menyerahkan paspor dan menepati jadwal lapor ke ICE,’’ kata senator Jeanne Shaheen. Kini kebijakan itulah yang dihapus Trump.

Selain di New Hampshire, penduduk Indonesia yang menghindari kerusuhan 1998 menetap di Negara Bagian New Jersey. Selama di AS mereka bekerja di sektor krusial.

’’Mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan yang penting. Mengganti mereka dengan orang baru bukan perkara mudah,’’ ucap Shaheen.

Politikus Partai Demokrat itu mengatakan bahwa penduduk Indonesia di dua negara bagian tersebut sudah mengajukan banding di Pengadilan Boston. Kini kasus mereka sedang berjalan. (Reuters/hep/c15/any)

Puluhan WNI yang mengungsi dari kerusuhan 1998 terancam tak bisa lagi tinggal di Amerika Serikat

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News