Tuduhan HTI dari Makar, Anti-Pancasila dan Pemecahbelah Bangsa
Di beberapa tempat HTI, dituding anti Aswaja, anti tahlilan dan takfiri. Benarkah?
Jelas tidak benar itu. Orang yang paham HTI pasti akan mengatakan gerakan ini adalah bagian dari Aswaja. Bagaimana mungkin HTI akan melarang tahlilan sedang inti dari tahlilan adalah mengucap kalimah tauhid dan doa? Tak pernah juga HTI mengafirkan pihak lain karena tujuan HTI justru ingin mengislamkan orang kafir. Boleh buktikan, kapan dan di mana, HTI pernah mengafirkan orang Islam atau melarang tahlilan dan sebagainya. Tidak ada.
Lantas, mengapa muncul tudingan-tudingan itu?
Tidak tahu saya. Kemarin-kemarin tidak pernah ada yang beginian. Dugaan saya, ada yang salah paham atau ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mengompori dan mengadu domba antara HTI dan ormas atau kelompok Islam lain. Kemungkinan yang terakhir, kita mendapatkan informasi valid dari pihak-pihak yang kompeten. Ini patut disayangkan bila sesama kita dengan mudah diadu domba. Jangan mau lah. Kan kita bukan domba….
Apa pentingnya seruan penerapan syariah dan penegakan Khilafah bagi negeri ini?
HTI melakukan ini semua karena ini adalah kewajiban, yang oleh para ulama bahkan disebut sebagai tâj al-furûdh (mahkota kewajiban). Dengan tegaknya syariah dan Khilafah akan banyak sekali kewajiban-kewajban lain yang bisa ditunaikan. Lagipula, syariah dan Khilafah sesungguhnya adalah solusi atas berbagai persoalan yang tengah dihadapi oleh negara ini dan negeri-negeri Muslim lain. Inilah pentingnya seruan syariah dan Khilafah bagi negeri ini. Kemana lagi kita berharap setelah sosialisme tumbang dan kapitalisme makin loyo, bila tidak pada Islam? Hanya dengan Islam negeri ini bisa menjadi baldatun thayyiban wa rabbun ghafur.
Apa harapan dan yang harus dilakukan ke depan?
Harapannya, umat makin memahami Islam sehingga terdorong mengamalkan dan memperjuangkannya, hingga ajaran Islam benar-benar bisa tegak dan memberikan rahmat bagi sekalian alam (rahmatan lil ‘alamin). Untuk itu, dakwah harus terus digencarkan, dan semua komponen umat yang terlibat harus bahu membahu, saling mendukung, bukan saling menyerimpung. Sudah sangat berat tantangan lawan di luar sana, jangan pula ditambah dengan kesalahanpahaman di antara kita. Bila kita istiqamah dalam dakwah dan bergerak dengan semangat ukhuwah, insya Allah cita-cita tegaknya kembali ‘izzul Islam wal muslimin akan segera bisa terwujud.