Tujuh PTN Terpapar Radikalisme, Kampus jadi Tersinggung
Menurut Asep jumlah kampus yang ditengarai BNPT terpapar radikalisme sedikit. Untuk itu rektorat tidak mau ada pendekatan penanganan radikalisme yang terlalu keras atau heboh. Sebab malah bisa menimbulkan resistensi atau antipati dari mahasiswa, dosen, atau civitas lainnya. "Forum rektor sepakat menggunakan pendekatan pendidikan," pungkasnya.
Ketujuh PTN yang diduga terpapar radikalisme oleh BNPT merupakan kampus-kampus papan atas. Yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Airlangga (Unair), serta Universitas Brawijaya (UB).
Menristekdikti Mohamad Nasir tidak mempersoalkan jika ada rektor ingin klarifikasi langsung ke BNPT. Namun dia mengatakan pada 25 Juni nanti, setelah libur lebaran, akan memanggil seluruh rektor kampus negeri.
Dalam pertemuan itu, sekaligus juga akan dihadirkan unsur dari BNPT dan Kementerian Koordinator bidang Polhukam. "Supaya semua nanti jelas. Ke depan antisipasinya seperti apa," katanya di gedung DPR (6/6).
Dia mengakui setelah keluarnya rilis tujuh kampus berpotensi radikalisme dari BPPT itu, orangtua mahasiswa bisa jadi cemas. Masih menghimbau orangtua mahasiswa di tujuh PTN itu, maupun di kampus lain, jangan terlalu takut.
Namun dia juga berpesan supaya orangtua berhati-hati dan selalu menasehati anaknya. "Tolong bagi orangtua ikut mengajari anaknya. Karena di kampus itu sangat bebas sekali," jelas dia. (wan)