Tumpang Bawang
Oleh Dahlan IskanRabu, 04 Desember 2019 – 04:40 WIB
Tarik ulur pun tidak habis-habisnya. Khususnya antar-dua kementerian.
Baca Juga:
Akhirnya muncullah kebijakan baru itu. Impor jalan terus. Namun importir harus tanam bawang. Setiap impor 60.000 ton harus tanam bawang 150 hektare.
Aktivis itu tahu: importir tidak bisa mencangkul. Apalagi di gunung.
Maka aktivis itu pun bekerja sama dengan importir. Ia yang mencangkul.
Importir yang membiayai.
Nama aktivis itu Ahmad Labib, 35 tahun.
Labib adalah pengurus pusat Pemuda Muhammadiyah.