Tumpang Sisip Padi Gogo jadi Strategi Kementan Meningkatkan Produktivitas di Lahan Sawit
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh jajarannya bekerja dengan maksimal sehingga dapat mewujudkan swasembada pangan, seperti pernah terjadi pada 2016-2018.
Kementerian Pertanian saat ini menggencarkan Program Upaya Khusus (Upsus) Antisipasi Darurat Pangan Nasional yang terdiri dari pompanisasi, optimasi lahan (oplah) dan tumpang sisip (tusip) padi gogo tanaman perkebunan.
"Pengembangan lahan rawa merupakan komitmen untuk mempercepat kebutuhan masa tanam dalam waktu dekat ini," ujar Mentan Amran.
Pengembangan lahan rawa ini dikelola melalui oplah yang diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas.
“Tolong bantu percepat tanam percepat produksi sehingga tidak perlu impor," kata Mentan Amran.
Sementara itu, pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 18 bertemakan "Strategi Tumpang Sisip Padi Gogo di Perkebunan Kelapa Sawit, Selasa (11/6), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, saat ini kondisi pangan dunia sedang tidak baik-baik saja, terutama dengan bahan pangan pokok.
"Tanda-tanda kekurangan sudah tampak, sejak awal tahun lalu sampai bulan Maret tahun ini, karena kemarau yang berkepanjangan," katanya.
"Setiap bulan diperlukan beras sebanyak 2,6 juta ton, setara dengan 5,2 juta ton gabah trenggiling, setara dengan 1 juta hektare luas panen, dan juga setara dengan 1,1 juta hektare luas tanam."