Turki dan Teman yang Berseberangan
Oleh Dahlan IskanSenin, 20 Agustus 2018 – 06:00 WIB
Bandara Internasional Istanbul ditutup. Dikuasai militer.
Rakyat bingung. Ada apa. Maunya menunggu kabar. Tidak ada penjelasan. Media sosial heboh: di mana Erdogan. Tidak ada kabar.
Semua membuka handphone. Saling komunikasi. Terbelah.
Lewat tengah malam baru jelas. Lima belas menit setelah pukul 00.00 Erdogan muncul di “Facebook”. Memberikan seruan: lawan!
Heboh!
Media sosial tidak tidur.
Erdogan menentukan bentuk perlawanan itu: people power. Rakyat diminta keluar rumah. Turun ke jalan. Menenuhi semua jalur.
Bentrokan terjadi. Hampir 300 orang tewas. Ribuan luka-luka. Heroik sekali. Rakyat mengalahkan tank. Jalan-jalan padat manusia.