Tutupi Jejak Genosida, Myanmar Rampas Tanah Rohingya
’’Militer tidak hanya membangun pangkalan pasukan keamanan, tapi juga membuldoser rumah, pohon, tetenger, dan bahkan makam,’’ tegas Mohammad Ali, penduduk Rohingya yang bermukim di Kota Buthidaung.
Gambar satelit terbaru itu kian menguatkan paparan Amnesty International sebelumnya. Yaitu, bahwa militer Myanmar telah membuldoser properti milik warga Rohingya yang telah terbakar dan ditinggalkan pemiliknya.
Setidaknya empat masjid yang tidak ikut rusak juga ikut diratakan dengan tanah atau dihancurkan bagian atapnya.
’’Otoritas Myanmar tengah menghapus bukti-bukti kejahatan melawan kemanusiaan yang mereka lakukan,’’ tegas Tirana Hassan terkait langkah Myanmar yang membuat permukiman Rohingya rata dengan tanah.
Tindakan tersebut bakal menyulitkan usaha untuk membawa orang-orang yang terlibat dalam tragedi kemanusiaan di Rakhine ke meja hijau.
Tudingan Amnesty International itu ditampik Juru Bicara Pemerintah Myanmar Zaw Htay. Dia menegaskan bahwa pihaknya sengaja membuldoser permukiman yang terbakar untuk membangun rumah penduduk dan memukimkan kembali mereka.
Yang dibuldoser juga hanya bangunan yang sudah rusak. Versinya, itu bukanlah usaha untuk menghilangkan bukti-bukti pelanggaran HAM oleh militer Myanmar.
’’Kami akan membangun desa-desa dan rumah-rumah baru dan memukimkan kembali penduduk berdasar rencana tata desa,’’ terangnya saat dihubungi Associated Press via telepon.