Udara di Bogor Capai 33 Derajat
jpnn.com - CIBINONG-Warga saat ini diminta untuk waspada terhadap penyakit. Sebab, cuaca di Kabupaten Bogor dan sekitarnya membuat orang banyak berkeringat.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi Dramaga, saat ini suhu di Bogor mencapai 33 derajat celsius. Angka tersebut menandakan jika suhu di Bogor cukup panas dan sudah memasuki musim kemarau.
Saat musim kemarau, ancaman penyakit berpotensi besar. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Camelia W Sumaryana, yang bisa dirasakan saat musim kemarau adalah menurunnya daya tahan tubuh.
“Saat inilah keringat yang dikeluarkan akan lebih banyak dan menyebabkan dehidrasi,” ujarnya. Menurut dia, dehidrasi terjadi akibat gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh, di mana cairan yang keluar lebih banyak dari pada pemasukan.
Dehidrasi tersebut jangan dianggap enteng. Jika seseorang mengabaikannya, tak menutup kemungkinan akan menurunkan tingkat kesadaran.
“Satu-satunya cara yaitu harus banyak minum air putih,” katanya. Selain itu, ia juga menyarankan agar warga mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C. Selain dehidrasi, ancaman lainnya adalah infeksi saluran pernafasan akut (Ispa) dan diare.
Ispa lebih banyak disebabkan kurang bersihnya lingkungan sekitar, terutama udara. Sementara diare, bisa terjadi akibat air yang digunakan untuk minum terkontaminasi bakteri.
“Hindari pembuangan sampah sembarangan. Sebab, saat cuaca panas membuat kandungan air tanah menurun, sehingga tidak sedikit yang merasa kekurangan air besih dan memakai air sungai yang sebenarnya sudah terkontaminasi,” ucapnya.