UISU Akhirnya Bersatu
jpnn.com - MEDAN- Pasca desakan ratusan mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Jalan Sisingamangaraja Medan, akhirnya UISU yang sebelumnya terpecah dua, berdamai guna menyelamatkan UISU dari ancaman tutup.
Penyatuan UISU Almunawarah di Jalan Sisingmangaraja dan UISU Almanar di Jalan Karya Bakti disepakati dalam satu nota kesepahaman antara kedua belah pihak. Selanjutnya, kedua pihak UISU menandatangani beberapa poin untuk menyelamatkan UISU.
Proses penyatuan UISU salah satunya karena ada ancaman dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh, apabila UISU tak bisa menyatu maka izinnya segera dicabut.
Pertemuan untuk penyatuan dimulai pukul 13.00 WIB di aula FK UISU. Dalam pertemuan itu dihadiri Koordinator Kopertis Wilayah Sumut Prof Dian Armanto, Ketua APTISI, Bahdin Nur Tanjung, wakil rektor UISU Prof Effendi Barus, dan Helmi Nasution serta Prof Zulkarnain Lubis.
Setelah berdialog 2,5 jam, akhirnya Prof Dian Armanto, Helmi Nasution dan Prof Zulkarnain Lubis menandatangani nota kesepahaman terkait penyatuan akademik antara UISU Almanar dan Almunawarah.
Usai ditandatangi, Prof Dian Armanto bersama Prof Effendi Barus dan Bahdin Nur Tanjung membawa nota kesepahaman ke UISU Almanar di Jalan Karya Bakti. Sekitar pukul 19.00 WIB, pertemuan antara Kopertisi, APTISI dan Prof Effendi Barus dengan unsur rektorat Almanar.
Pertemuan tertutup itu akhirnya usai sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah itu, seluruh peserta rapat tertutup keluar ke aula UISU di Jalan Karya Bakti. Bahdin langsung membuka hasil dari pertemuan. Dalam pertemuan itu dihadiri juga orangtua dan mahasiswa dan Fakultas Kedokteran UISU Jalan Sisingamangaraja.
Di tempat terpisah, Prof Zulkarnain Lubis dan Helmi Nasution ditahan oleh mahasiswa FK UISU Jalan Sisingamangaraja. "Selama proses belum ada kesepakatan, kami masih menahan Prof Zulkarnain dan Helmi di kampus. Setelah sampai nota kesepahaman kami lepaskan penahanan ini," kata mahasiswa FK UISU, Wahyu.