Ujung Tombak Pemulihan Ekonomi, UMKM Diberikan Berbagai Fasilitas Kemudahan Ekspor
Kemudian dalam memantau peluang pasar ekspor, Bea Cukai juga menyambut kunjungan DIrektur Jenderal Kastam Malaysia di Kantor Bea Cukai Tegal yang tertarik dengan produk batik pekalongan dan kunjungan ke Kantor Bea Cukai Kudus untuk meninjau produk mebel dari Jepara.
Kemudian, Bea Cukai Gresik juga mempertemukan sebanyak 13 UMKM dengan calon pembeli dari Hong Kong atas beberapa produk unggulan seperti kopi dan sambal.
Selain itu, Bea Cukai Bogor juga bersinergi dengan Kemenko Perekonomian dalam upaya peningkatan produksi dalam negeri serta ekspor alat pelindung diri (APD).
Masih dalam rangka memudahkan ekspor oleh UMKM, Bea Cukai juga menyediakan Pusat Logistik Berikat (PLB IKM) yaitu PLB untuk menimbun barang yang akan didistribusikan kepada perusahaan IKM.
PLB IKM ini bertujuan untuk mendekatkan akses bagi IKM untuk melakukan ekspor, mendekatkan akses bahan baku kepada IKM, dan menyediakan tempat penimbunan khusus untuk IKM.
Dalam proses impornya akan diberikan penangguhan bea masuk dan pajak impor pada saat pemasukan barang ke PLB, juga diberikan penangguhan larangan dan pembatasan (lartas) selama penimbunan hingga barang dikeluarkan dari PLB.
Selain itu, dalam mengantisipasi meningkatnya tren perdagangan secara digital, telah dibentuk PLB e-commerce untuk memfasilitasi transaksi impor maupun ekspor oleh pembeli.
Seluruh informasi dari Bea Cukai terkait ekspor, yang terdiri dari informasi pemasaran ekspor, penyediaan platform, dan fasilitas kepabeanan untuk ekspor, telah terintegrasi dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) oleh Kemenkop UKM yang di dalamnya berisi kolaborasi informasi dari berbagai instansi pemerintah mengenai potensi ekspor oleh industri kecil dan menengah. (*/jpnn)