UNICEF Borong Obat Covid-19 untuk Bantu Negara Miskin, Pfizer Sembunyikan Keuntungan
jpnn.com - Pfizer Inc mengatakan pada Selasa (22/3) bahwa pihaknya telah menyetujui untuk menjual hingga empat juta paket dosis obat minum antivirus COVID-19 Paxlovid kepada UNICEF untuk penggunaan di 95 negara-negara berpenghasilan rendah.
Kesepakatan itu menyumbang lebih dari tiga persen dari prakiraan produksi Pfizer sebanyak 120 juta paket dosis untuk tahun ini.
Perusahaan itu mengatakan 95 negara yang tercakup dalam kesepakatan UNICEF menyumbang sebanyak 53 persen dari populasi dunia.
Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla mengatakan dalam pernyataannya bahwa kesepakatan itu merupakan bagian penting dari strategi perusahaan agar semua mendapatkan akses yang sama terhadap pil itu “terlepas dari di mana mereka tinggal atau lingkungan mereka”.
Produsen obat itu tidak mengungkapkan ketentuan keuangan kesepakatan itu, tetapi mengatakan bahwa negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah akan ditawarkan obat itu dengan harga tak menguntungkan, sementara negara-negara berpenghasilan menengah ke atas akan membayar lebih.
Pfizer berharap dapat memenuhi pesanan Paxlovid untuk negara-negara tersebut pada April dan mengatakan pasokan akan berlanjut sepanjang tahun.
Paxlovid diharapkan menjadi alat penting dalam melawan COVID-19 setelah obat itu menurunkan rawat inap pada pasien berisiko tinggi dengan sekitar 90 persen dalam percobaan klinis.
Hasil itu secara signifikan lebih baik daripada pil antivirus saingannya, molnupiravir buatan Merck & Co, dalam percobaan klinis.