Unik...Angkot di Bandung Sekarang Ada Perpustakaannya
Didi melanjutkan, kenapa program angkot pintar dan Jumat ngangkot ada kemiripan, hal tersebut didasari tujuan yang sama yaitu bagaimana caranya warga Kota Bandung kembali menggunakan angkutan umum dalam kegiatan sehari-hari.
"Selama dua tahun terakhir sekitar 40 persen warga Bandung sudah beralih ke kendaraan pribadi. Mungkin, dengan adanya buku bacaan di dalam angkot bisa menarik minat warga menggunakan kendaraan umum," terangnya.
Ditanya soal ketersediaan buku, Didi menyebut, untuk saat ini baru donasi secara perorangan. Didi berharap, kedepannya ada pihak swasta yang ikut mendonasikan buku.
"Sekarang aja suka ada yang hilang entah lupa simpan atau di ambil penumpang, tapi tidak masalah sepanjang buku itu dibaca, asal jangan mentang-mentang dibiarkan penumpang malah sengaja ngambil," jelasnya.
Kata Didi, kedepannya program tersebut akan terus digalakkan termasuk sosialisasi kepada semua sopir angkot, bahkan tidak menutup kemungkinan didalam Damri dan TMB juga akan disediakan buku serupa.
"Sementata ini angkot dulu karena Damri dan TMB sudah ada daya tarik tersendiri. Sekarang tinggal melakukan sosialisasi dan memperbaiki fasilitas angkotnya," imbuhnya
Sementara itu, Rosihan Fahmi dari Komunitas Rindu Menanti mengatakan, Angkot Pintar ini sebetulnya sudah hadir sejak 2 Desember 2015 lalu.
"Saat itu baru ada 5 angkot," katanya.