Unjuk Rasa, Demonstran Dites Cepat
jpnn.com, KEDIRI - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan rapid test pada peserta unjuk rasa Rancangan Undang-Undang Tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan halaman kantor DPRD Kota Kediri.
"Ada sembilan (peserta rapid test), alhamdulillah semua nonreaktif, tidak ada yang reaktif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Kamis (16/7).
Ia menambahkan, rapid test dilakukan dengan tujuan untuk menghindari episentrum atau klaster baru.
"Kita tidak tahu. OTG (orang tanpa gejala) sekarang tambah banyak, khawatirnya ada OTG menulari. Jadi, kita rapid test," ujar dia.
Massa unjuk rasa di depan halaman kantor DPRD Kota Kediri. Ada ratusan massa dari berbagai elemen bergabung dalam unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Saat aksi, massa memang ada yang mengenakan masker, namun juga terdapat beberapa massa yang tidak mengenakan masker. Bahkan, protokol kesehatan dengan jaga jarak sulit dilakukan. Massa berkerumun di depan halaman kantor DPRD tersebut.
Massa juga membawa berbagai macam poster yang isinya keberatan soal Rancangan Undang-Undang Tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) tersebut. Isinya di antaranya "Pengusung dan pendukung RUU HIP adalah penghianat bangsa", "Usut dalang inisiator RUU HIP" dan sejumlah poster lainnya.
Dalam aksinya, massa memang meminta agar RUU HIP dibatalkan termasuk pergantian istilahnya. Massa meminta RUU dibatalkan tanpa syarat apapun.