Upaya Kementan Mengantisipasi Ancaman Krisis Pangan
“Ada banyak potensi pangan lokal yang sangat besar dalam mendukung ketahanan pangan, kita identifikasi dan dorong agar tiap provinsi mempunyai satu komoditas andalan selain beras,” ujar Agung.
Lebih lanjut Agung menjelaskan, pengembangan diversifikasi pangan lokal fokus pada beberapa komoditas pangan lokal, yaitu ubi kayu, jagung, sagu, pisang, dan kentang.
Langkah diversifikasi pangan lokal ini dilakukan melalui pengembangan diversifikasi pangan di daerah yang memang potensi pangan lokal tersebut dapat berkembang dengan baik.
Walaupun di semua provinsi komoditas pangan lokal dapat ditemukan dengan mudah, namun berdasarkan sebaran produksi pangan, terdapat sentra-sentra produksi untuk komoditas tertentu.
Misalnya ubi kayu banyak ditanam di Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan sagu banyak ditemukan di Riau, Papua, dan Maluku.
Dorongan untuk diversifikasi juga dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Pekarangan sangat potensial menjadi sumber pangan yang beragam di tengah ancaman krisis pangan akibat pandemi Covid-19. Pekarangan juga dapat mengurangi belanja bahan pangan sehingga menghemat pengeluaran rumah tangga.
"Kekuatan ketahanan pangan menghadapi kondisi pandemi dan kekeringan terletak di ketahanan pangan keluarga, karena itu kita dorong masyarakat untuk mampu memproduksi pangan sendiri dari pekarangan mereka," ujar Agung.
Selain masyarakat mampu menyediakan pangannya sendiri, kegiatan Pekarangan Pangan Lestari juga dapat menggerakkan eakonomi masyarakat.